18/06/10
SURABAYA – para alumni Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin (NASA) Gapura Timur Sumenep, yang tergolong dalam wadah Ikatan Alumni Nasa (INSAN) di Surabaya mengadakan lomba karya tulis ilmiah khusus santri atau siswa yang ada di lembaga pendidikan Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur.
Lomba tersebut dilaksanakan dalam rangka sebagai bentuk kegiatan alumni yang menempuh pendidikan tinggi di Surabaya untuk ikut memeriahkan kegiatan Haflatul Imtihan dan Peringatan 49 tahun Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur. Disamping diadakannya lomba tersebut ikut serta menyemarakkan kegiatan haflatul imtihan, kegitan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk tali silaturrahim antara lembaga dan alumni yang berstatus sebagai pelajar (mahasiswa) di Surabaya. “Tujuan kami (INSAN, red) disini disamping ikut meramaikan acara ritual tahunan di Nasy’atul Muta’allimin, juga sebagai bentuk tali silaturrahim antara alumni dan lembaga bahwa kita alumni masih (minimal) ingat kepada lembaga”. Tutur Ach. Syaiful A’la, selaku koordinator INSAN di Surabaya.
Kegiatan lomba menulis ini dipilih oleh Ikatan Alumni Santri Nasy’atul Muta’allimin (INSAN) di Surabaya bertujuan untuk menjaga tradisi kepenulisan di dunia pesantren. “Menulis itu merupakan warisan yang sangat berharga nilainya dari para sesepuh kiai pengasuh pondok pesantren sejak dahulu. Dan oleh karena sebagai kader-kader dan orang yang pernah dibesarkan di pondok pesantren kita harus tetap menjaga dan melestarikannya”. Lanjut Syaiful A’la.
Ketika ditanya mengenai tema yang diangkat pada lomba kali ini, Mas A’la – sapaan akrab dari Ach. Syaiful A’la, menjelaskan tema itu memang sengaja diusung kepermukaan karena melihat ada sebuah pergeseran nilai di dunia pesantren, baik dari segi kualitas misalnya kurikulum dan metode pengajarannya juga secara kuantitas; peminat masyarakat seperti orang tua anak untuk menitipkan anaknya belajar pendidikan agama di pondok pesantren, khususnya di pondok pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur. “Kami memilih tema itu kepermukaan sebenarnya memang bukan isu baru, tetapi kami disini punyak target dan tujuan dari hasil lomba itu bisa didapatkan sebuah gagasan atau ide bagus dari peserta lomba bagaimana konsep dan grand design memajukan pesantren kedepan untuk menghadapi masa yang akan dating dengan tetap menjaga nilai-nilai dan tradisi yang telah lama tertanam di pesantren”.
Adapun tema besar lomba karya tulis saat ini adalah “Peran Pesantren Dalam Pemberdayaan Umat” dengan sub tema sebagai berikut: Pesantren dan Ekonomi Kerakyatan, Pesantren dan Perempuan, Pesantren dan Civil Society, Pesantren dan Politik Kiai Kampung, Pesantren dan Lingkungan Hidup, Pesantren dan Pendidikan, Pesantren dan Sains.
Mas A’la menjelaskan, sebenarnya banyak sekali ide atau gagasan bagus dari masyarakat di luar lingkungan pesantren dari tema-tema diatas tentang konsep pendidikan dan manajemen pondok pesantren, tetapi masyarakat dan para alumni juga terkadang dari para santri sendiri sungkan untuk memberikan masukan kepada para pimpinan pondok pesantren (kiai). “Maka dengan adanya lomba karya tulis ini semuanya bisa berpartisipasi menyumbangkan ide terhadap kemajuan pesantren dan ide-ide itu nanti benar-benar tersalurkan. Dan harapan saya, dari semua lomba yang ada nanti mulai dari opini, cerpen dan puisi bisa diterbitkan jadi buku”. Ujar Syaiful A’la, usai mimpin rapat persiapan lomba.
Mereka yang tergabung dalam komunitas Ikatan Alumni Santri Nasa (INSAN) di Surabaya adalah: Thayyib Kartawi, M.Pd.I, Syaiful A’la, S.Pd.I, Abuzahwi, M.Th.I, Abd. Malik Mukhtar, S.Th.I, Ach. Rinawi, S.Th.I, Anwar Nuris, S.Pd.I, Ny. Zakiyah, S.Pd.I, Irno Sulaiman, Ahmad Siddiq, dan Masyhudi Ahdi. Bermula dari sebuah cangkruan dan ngopi bareng yang dilakukan tiap minggu sekali di salah satu kampus Surabaya (IAIN Sunan Ampel), organisasi itu terbentuk (ao).
0 Comments:
Post a Comment